Pusat Kedokteran Tropis – Agenda rutin Tropmed Update yang diselenggarakan oleh Pusat Kedokteran Tropis, UGM kembali berlangsung. Tepanya pada tanggal 31 Oktober 2017, kegiatan ini terlaksana di Ruang Prodi S3, Lantai II FK-UGM.
Pada bulan September, tema yang dipaparkan pemateri tentang dengue. Kali ini temanya tentang Surveilance Malaria. Materi ini dipaparkan oleh Henry Surendra, SKM., MPH. Adapun judul lengkapnya adalah “Optimising Serological Surveilance for Malaria in Indonesia”. Tropmed Update ini dibuka secara langsung oleh Prof .dr. Supargiyono, DTM & H.,SU., PhD., Sp.ParK.
Diskusi Tropmed Update dimoderatori oleh dr. Astri Ferdiana, MPH. Kemudian pembicara diberi kesempatan untuk memaparkan materinya selama 20 menit. Peserta yang hadir sebanyak 60 peserta. Mereka adalah mahasiswa dan peneliti dari berbagai jurusan di FK UGM serta tamu undangan.
Materi yang disampaikan merupakan penelitian kolaborasi antara Pusat Kedokteran Tropis, UGM dengan LSHTM. Tempat penelitiannya di Kabupaten Kulon Progo. Kulon Progo seharusnya sudah mendapatkan sertifikat eliminasi, namun sampai sekarang belum bisa didapatkan karena masih ada kasus malaria yang muncul di kabupaten tersebut.
Ada beberapa faktor yang membuat eliminasi di sana sulit terlaksanakan; antara lain keterbatasan surveilans untuk mendeteksi transmisi, jumlah JMD yang sedikit, partisipasi masyarakat yang kurang, dan juga keterbatasan alat diagnostik. Penelitian ini mengukur tingkatan transmisi yang lebih akurat daripada kita menghitung berapa jumlah gigitan nyamuknya
Pada penelitian ini menggunakan strategi sampling menggunakan survey berbasis faskes. Strategi ini bisa meningkatkan representasi populasi dengan mengikutsertakan pengantar pasien ataupun keluarga dan juga mampu menjaring individu dengan kasus seropositive baik dari pasien maupun pengantar.
Selama diskusi berlangsung, moderator hanya memperbolehkan dua peserta untuk bertanya. Ada dua peserta (mahasiswa) yang bertanya; mereka adalah Nur Jannah dan Abdullah (keduanya mahasiswa dari FETP). Pertanyaan berkaitan dengan bagaimana kelanjutan serologi, pengobatannya, apakah ada pemetaan khusus ibu hamil, dan beberapa pertanyaan lainnya.
Di akhir diskusi, pembicara menyimpulkan hasil pemaparannya menjadi dua hal; (1. Strategi sampling menggunakan survey berbasis faskes: mengikutsertakan pasien dan pengantar sangat fleksibel untuk diaplikasikan; (2. Strategi geolokasi mampu menginvestigasi pola spasial transmisi dengan akurasi yang dapat diterima.