Pusat Kedokteran Tropis – Lanjutan kegiatan Tropmed Update yang dilaksanakan oleh Pusat Kedokteran Tropis pada tanggal 21 Maret 2018 ini kembali berlangsung. Berlokasi di Gedung S3 Pascasarjana FKKMK UGM, Tropmed Update kali ini bertemakan “Studi Tentang Penggunaan Obat Antimalaria di Indonesia Timur.”
Dimoderatori dibuka oleh dr. Ktut Rentyasti Palupi, MPH selaku perwakilan dari Pusat Kedokteran Tropis, dilanjutkan pengenalan tentang Divisi Malaria oleh Dr. dr. Eti Nurwening, dan pada lanjutannya pemaparan materi oleh Utsamani Cintyamena, MPH.
Materi yang dipaparkan adalah penelitian sudah selesai dan sedang proses penyelesaian pelaporan. Penelitian dilaksanakan di Indonesia Timur Papua Kabupaten Keerom dan NTT di Kabupaten Lembata. Wilayah Indonesia Timur khususnya Papua dan NTT merupakan tempat endemis Malaria. Spesies dominan adalah P. falciparum & P. vivak (API>4.37%).
Tujuan penelitian menggali bukti bukti empris penggunaan obat anti malaria, di fasilitas kesehatan maupun komunitas, secara survey, dengan partisipan dari Dinkes, RS, Puskesmas dan komunitas (masyarakat dan LSM). Serta mendiskripsikan dan mengidentifikasi faktor-faktor di fasilitas kesehatan dan masyarakat.
Peserta Tropmed Update terbagi menjadi beberapa kumpulan mahasiswa S2 dan umum. Di antaranya; S2 Ilmu Kedokteran Tropis, S2 Ilmu Kesehatan Masyarakat, Ilmu Kesehatan Klinis, Peneliti, Dosen, dan tamu undangan dari Dinkes.
Tema berkaitan dengan malaria menjadi pemantik tiap peserta. Terlihat ada beberapa pertanyaan yang diutarakan peserta pada pemateri. Setidaknya ada tiga penanya dan mewakili kelompok peserta. Pertanyaan tersebut dari tamu Dinkes, Peneliti, dan salah satu mahasiswa IKM.
Ibu Eny, perwakilan dari Dinkes Kulon Progo menanyakan kesadaran penduduk di Papua sudah tinggi untuk berobat, tapi kenapa daerah sana masih tetap tinggi kasus malarinnya. Beliau juga memaparkan bahwa daerah tempat beliau merupakan salah satu lokasi yang sedang berjuang menuju eliminasi malaria.
Pertanyaan lain dari Risqiani Amalia (peneliti) apakah hasil penelitian ini akan dipaparkan pada penduduk setempat, dan lainnya. Pun dengan Rido (mahasiswa) yang menanyakan bagaimana tehnik pengambilan sampel.
Uraian pertanyaan panjang tersebut dijawab oleh pemateri dan disambung Dr. dr. Eti Nurwening. Beliau menjelaskan dengan detail dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sudah diutarakan ketiga penanya.
Dr. dr. Eti Nurwening mengatakan bahawa hasil penelitian ini mungkin bisa menginspirasi semuanya untuk eliminasi malaria, tidak hanya di Kulonprogo. Tapi di seluruh Indonesia. Pedoman penatalaksanaan malaria sudah dibuat, tetapi beberapa tenaga kesehatan tidak tau mengenai pedoman tersebut. Padahal itu sangat penting untuk eliminasi malaria, apabila itu ditaati akan sangat penting untuk tercapainya eliminasi malaria. Penelitian ini juga bekerja sama dengan UNICEF.
Lebih dari satu jam, diskusi Tropmed Update berlangsung. Segala pemaparan dan diskusi antar peserta dengan pemateri, serta kinerja moderator yang tanggap memantik diskusi ini makin bagus. Pada dasarnya Tropmed Update diharapkan terus berjalan, hal ini berkaitan dengan informasi-informasi baru dari tiap peneliti yang ingin disebarkan pada khalayak umum.