• UGM
  • Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada Pusat Kedokteran Tropis
FK-KMK Universitas Gadjah Mada
  • Artikel
  • Berita
    • Berita PKT
    • Pengetahuan
    • Media Edukasi
  • Profil
    • Tentang Kami
    • Visi & Misi
    • Struktur Organisasi
    • PANDUAN IDENTITAS VISUAL
    • KOLABORATOR
    • ARSIP PERATURAN
    • Kontak Kami
  • Penelitian
    • TUBERKULOSIS
      • E-NOSE TB
    • ARBOVIRUS
    • MALARIA
    • STI dan HIV/AIDS
    • NID/ZOONOSIS
    • CROSS-CUTTING
      • POLIO STRIPE
  • Pelatihan
    • PUSAT PELATIHAN REGIONAL
    • PELATIHAN SEBELUMNYA
  • KARIR
  • Beranda
  • Pos oleh
  • page. 4
Pos oleh :

TROPMED UGM

Lowongan Kerja: Enumerator

Lowongan Thursday, 25 March 2021

Lowongan Kerja: SOCIAL MEDIA INTERNSHIP

Lowongan Thursday, 25 March 2021

Lowongan Kerja: Perawat IK

Lowongan Monday, 22 March 2021

Lowongan Kerja: Pengadministrasi Penelitian

Lowongan Wednesday, 17 March 2021

Lowongan kerja: Perawat Peneliti

Lowongan Thursday, 4 March 2021

Rapat Pembahasan Stranas

stranas Wednesday, 3 March 2021

KERANGKA ACUAN

PERTEMUAN PEMBAHASAN PENYUSUNAN STRANAS PENGENDALIAN DENGUE DI INDONESIA 2021-2025

  1. Latar Belakang
  2. Dengue merupakan masalah kesehatan masyarakat di daerah tropis dan sub tropis. Penyakit virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes ini cepat menyebar, dengan peningkatan 30 kali lipat selama 50 tahun terakhir di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 50 – 100 juta infeksi Dengue terjadi setiap tahun dan hamper setengah dari populasi dunia tinggal di negara endemi Dengue. Saat ini hampir 75% dari populasi global terpapar Dengue di wilayah Asia-Pasifik. Epidemi Dengue berdampak terhadap sistem layanan kesehatan dan kerugian ekonomi besar-besaran. Di beberapa negara, beban Dengue sebanding dengan Tuberkulosis dan penyakit menular lainnya. Kasus Demam Berdarah ditemukan pertama kali di Indonesia pada 1968 dan sejak tahun 2014 telah menyebar di 34 provinsi, berfluktuasi setiap tahunnnya dan cenderung semakin meningkat angka kesakitannya dan sebaran wilayah yang terjangkit semakin luas. Hal ini karena vektor penular Dengue tersebar luas baik di tempat pemukiman maupun di tempat umum. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi penyebarluasan antara lain adalah kepadatan penduduk, mobilitas penduduk, urbanisasi, yang semakin meningkat terutama sejak 3 dekade yang terakhir, perilaku masyarakat, perubahan iklim global (climate change), pertumbuhan ekonomi, dan ketersediaan air bersih. Puncak kasus Dengue sesuai dengan musim hujan yang berlangsung dari Desember hingga Maret, namun di daerah perkotaan puncaknya pada bulan Juni/Juli yang merupakan awal dari musim kemarau. Pada tahun 2019 terdapat 138.127 kasus DBD (IR 51,48 per 100.000 penduduk) dengan kematian akibat DBD sejumlah 919 orang (CFR 0,67%). Angka kematian akibat demam berdarah menurun di bawah 1% sejak 2008, namun demikian secara absolut harus tetap menjadi perhatian. Meskipun upaya dalam penanggulangan Dengue telah dilaksanakan di Indonesia, masih terdapat tantangan yang perlu kita sikapi dengan sungguh-sungguh. KLB DBD terjadi hamper setiap tahun di tempat yang berbeda dan kejadiannya sulit diprediksi. Berbagai terobosan telah dilakukan, anatara lain penemuan kasus secara aktif, massif dan intensif, diperkuat dengan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK); Jumantik anak sekolah maupun di masyarakat dan penguatan pencatatan dan pelaporan Arbovirosis. Di negara dengan sumber daya yang terbatas, seperti Indonesia, pemilihan intervensi dalam penanggulangan Dengue menjadi hal yang amat penting. Agar dapat melaksanakan indikator kinerja program diperlukan adanya strategi nasional, dengan detail pelaksanaannya dijabarkan pertahun selama 5 tahun sesuai jangka waktu renstra. Mempertimbangkan hal tersebut, dipandang perlu menyusun dokumen Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025, melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

    Tahapan penyusunan sebagai berikut

    Tahap persiapan dilaksanakan 2 kali:

    1. Rapat persiapan pertama diikuti oleh Subdit Arbovirosis, lintas program, Komli, konsultan, narasumber untuk membahas tahapan penyusunan dokumen strategi nasional.
    2. Rapat persiapan kedua diikuti Subdit Arbovirosis, lintas program, Komli, konsultan, narasumber guna mematangkan rapat persiapan pertama.
  3. Tujuan
  4. Melakukan pembahasan draf Strategi Nasional Penanggulangan Dnegue 2021-2025

  5. Pelaksanaan
  6. Waktu : Jumat, Senin, dan Jumat, 27 dan 30 November, 4 Desember 2020
    Tempat : di lokasi masing-masing secara virtual

  7. Peserta
    1. Lintas Program
    2. Lintas Sector
    3. Mitra
    4. Tim Konsuktan UGM
  8. Biaya
  9. Pendanaan penyusunan strategi nasional ini dibiayai oleh dana WHO.

  10. Jadwal Kegiatan
  11. Pertemuan Pembahasan Stranas

    Waktu (WIB) Kegiatan Narasumber
    Jumat, 27 November 2020
    13.00 – 14.00 Implementasi pengendalian pencemaran air dalam rangka menaikkan angka bebas jentik Direktur Pengendalian Pencemaran Air, Kementerian Lingkungan Hidup
    14.00 – 15.00 Manajemen integrasi vektor terpadu Ketua Perhimpunan Entomologi Kesehatan Indonesia (PEKI)
    15.00 – 16.00 Percepatan pembangunan sanitasi dalam rangka mendukung upaya menurunkan penyakit dengue Direktur Sanitasi, Kementerian PUPR
    16.00 – selesai Diskusi Konsultan
    Senin, 30 November 2020
    13.00 – 14.00 Penguatan manajemen klinis dengue Ikatan Dokter Anak Indonesia
    14.00 – 15.00 Peningkatan kapasitas SDM dalam pengendalian dengue Kepala Pusat Pelatihan SDMK, BPPSDMK
    15.00 – 16.00 Riset operasional terkait pengendalian dengue Pusat 3 Balitbangkes
    16.00 – selesai Diskusi Konsultan
    Jumat, 4 Desember 2020
    13.00 – 14.00 Skema pembiayaan dengue dalam program JKN Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan, BPJS
    14.00 – 15.00 Dukungan pembiayaan Kesehatan dalam pengendalian dengue di Indonesia Kepala P2JK, Kemenkes
    15.00 – 16.00 Perencanaan dan penganggaran dalam pengendalian penyakit dengue Kepala Biro Perencanaan dan Anggaran Kemenkes
    16.00 – selesai Diskusi Konsultan

Rapat Pertemuan Konsensus Stranas

stranas Wednesday, 3 March 2021

KERANGKA ACUAN

RAPAT PERTEMUAN KONSENSUS STRANAS PENGENDALIAN DENGUE DI INDONESIA 2021-2025

  1. Latar Belakang
  2. Dengue merupakan masalah kesehatan masyarakat di daerah tropis dan sub tropis. Penyakit virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes ini cepat menyebar, dengan peningkatan 30 kali lipat selama 50 tahun terakhir di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 50 – 100 juta infeksi Dengue terjadi setiap tahun dan hamper setengah dari populasi dunia tinggal di negara endemi Dengue. Saat ini hampir 75% dari populasi global terpapar Dengue di wilayah Asia-Pasifik. Epidemi Dengue berdampak terhadap sistem layanan kesehatan dan kerugian ekonomi besar-besaran. Di beberapa negara, beban Dengue sebanding dengan Tuberkulosis dan penyakit menular lainnya. Kasus Demam Berdarah ditemukan pertama kali di Indonesia pada 1968 dan sejak tahun 2014 telah menyebar di 34 provinsi, berfluktuasi setiap tahunnnya dan cenderung semakin meningkat angka kesakitannya dan sebaran wilayah yang terjangkit semakin luas. Hal ini karena vektor penular Dengue tersebar luas baik di tempat pemukiman maupun di tempat umum. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi penyebarluasan antara lain adalah kepadatan penduduk, mobilitas penduduk, urbanisasi, yang semakin meningkat terutama sejak 3 dekade yang terakhir, perilaku masyarakat, perubahan iklim global (climate change), pertumbuhan ekonomi, dan ketersediaan air bersih. Puncak kasus Dengue sesuai dengan musim hujan yang berlangsung dari Desember hingga Maret, namun di daerah perkotaan puncaknya pada bulan Juni/Juli yang merupakan awal dari musim kemarau. Pada tahun 2019 terdapat 138.127 kasus DBD (IR 51,48 per 100.000 penduduk) dengan kematian akibat DBD sejumlah 919 orang (CFR 0,67%). Angka kematian akibat demam berdarah menurun di bawah 1% sejak 2008, namun demikian secara absolut harus tetap menjadi perhatian. Meskipun upaya dalam penanggulangan Dengue telah dilaksanakan di Indonesia, masih terdapat tantangan yang perlu kita sikapi dengan sungguh-sungguh. KLB DBD terjadi hamper setiap tahun di tempat yang berbeda dan kejadiannya sulit diprediksi. Berbagai terobosan telah dilakukan, anatara lain penemuan kasus secara aktif, massif dan intensif, diperkuat dengan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK); Jumantik anak sekolah maupun di masyarakat dan penguatan pencatatan dan pelaporan Arbovirosis. Di negara dengan sumber daya yang terbatas, seperti Indonesia, pemilihan intervensi dalam penanggulangan Dengue menjadi hal yang amat penting. Agar dapat melaksanakan indikator kinerja program diperlukan adanya strategi nasional, dengan detail pelaksanaannya dijabarkan pertahun selama 5 tahun sesuai jangka waktu renstra. Mempertimbangkan hal tersebut, dipandang perlu menyusun dokumen Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025, melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

    Tahapan penyusunan sebagai berikut

    Tahap persiapan dilaksanakan 2 kali:

    1. Rapat persiapan pertama diikuti oleh Subdit Arbovirosis, lintas program, Komli, konsultan, narasumber untuk membahas tahapan penyusunan dokumen strategi nasional.
    2. Rapat persiapan kedua diikuti Subdit Arbovirosis, lintas program, Komli, konsultan, narasumber guna mematangkan rapat persiapan pertama.
  3. Tujuan
    • Menginisiasi Penyusunan Strategi Nasional dengan melibatkan semua pemangku kepentingan sebagai bentuk komitmen dalam penanggulangan Pengendalian Dengue di Indonesia.
    • Melakukan diseminasi analisis situasi Dengue secara holistik yang akan digunakan sebagai evidence base dalam penyusunan stranas Pengendalian Dengue 2021-2025.
    • Mencapai konsensus nasional mengenai prioritas program, analisis penyebab utama dan optimalisasi intervensi sebagai dasar untuk mengembangkan Stranas Pengendalian 2021-2025.
    • Menyepakati secara Bersama rencana aksi dan kerangka waktu setelah proses pengembangan Stranas Pengendalian Dengue 2021-2025.
  4. Pelaksanaan
  5. Waktu : Rabu-Kamis, 25-26 November 2020
    Tempat : di lokasi masing-masing secara virtual

  6. Peserta
    1. Lintas Program
    2. Lintas Sector
    3. Mitra
  7. Biaya
  8. Pendanaan penyusunan strategi nasional ini dibiayai oleh dana WHO.

  9. Jadwal Kegiatan
  10. Pertemuan Konsensus Nasional

    Waktu Kegiatan Narasumber
    Rabu, 25 November 2020
    08.30 – 09.30 Pembukaan dan arahan Program Pengendalian Dengue di Indonesia Direktur P2PTVZ
    09.30 – 10.00 Global Strategy Dengue Control 2021-2025 Materi WHO Indonesia
    10.00 – 11.00 Lesson learn countries national strategy dengue multisectoral Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE)
    11.00 – 12.00 Perencanaan pembangunan nasional di bidang kesehatan dan gizi masyarakat dalam rangka menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat dengue Kasubdit Kesehatan Masyarakat, Direktorat Kesehatan dan Gizi Masyarakat, Kementerian PPN/Bappenas
    12.00 – 13.00 Peran multi sektor dalam penanggulangan dengue Asisten Deputi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenko PMK
    13.00 – selesai Diskusi Konsultan
    Kamis, 26 November 2020
    08.30 – 09.30 Perspektif sosio antropologi sebagai dasar upaya pengendalian dengue Pusat 3 Balitbangkes
    09.30 – 10.30 Kebijakan pemberdayaan masyarakat desa dalam mendukung Gerakan 1 rumah 1 jumantik Direktur Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kemendes
    10.30 – 11.30 Lesson learn penanggulangan dengue provinsi Jawa Timur Dinkes Prov Jawa Timur
    11.30 – 12.30 Sinkronisasi kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam upaya pengendalian dengue di Indonesia Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah III, Kemendagri
    12.30 – selesai Diskusi Konsultan

Rapat Persiapan Penyusunan Stranas

stranas Wednesday, 3 March 2021

KERANGKA ACUAN

RAPAT PERSIAPAN PENYUSUNAN STRANAS PENGENDALIAN DENGUE DI INDONESIA 2021-2025

  1. Latar Belakang
  2. Dengue merupakan masalah kesehatan masyarakat di daerah tropis dan sub tropis. Penyakit virus yang ditularkan melalui nyamuk Aedes ini cepat menyebar, dengan peningkatan 30 kali lipat selama 50 tahun terakhir di dunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 50 – 100 juta infeksi Dengue terjadi setiap tahun dan hamper setengah dari populasi dunia tinggal di negara endemi Dengue. Saat ini hampir 75% dari populasi global terpapar Dengue di wilayah Asia-Pasifik. Epidemi Dengue berdampak terhadap sistem layanan kesehatan dan kerugian ekonomi besar-besaran. Di beberapa negara, beban Dengue sebanding dengan Tuberkulosis dan penyakit menular lainnya. Kasus Demam Berdarah ditemukan pertama kali di Indonesia pada 1968 dan sejak tahun 2014 telah menyebar di 34 provinsi, berfluktuasi setiap tahunnnya dan cenderung semakin meningkat angka kesakitannya dan sebaran wilayah yang terjangkit semakin luas. Hal ini karena vektor penular Dengue tersebar luas baik di tempat pemukiman maupun di tempat umum. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi penyebarluasan antara lain adalah kepadatan penduduk, mobilitas penduduk, urbanisasi, yang semakin meningkat terutama sejak 3 dekade yang terakhir, perilaku masyarakat, perubahan iklim global (climate change), pertumbuhan ekonomi, dan ketersediaan air bersih. Puncak kasus Dengue sesuai dengan musim hujan yang berlangsung dari Desember hingga Maret, namun di daerah perkotaan puncaknya pada bulan Juni/Juli yang merupakan awal dari musim kemarau. Pada tahun 2019 terdapat 138.127 kasus DBD (IR 51,48 per 100.000 penduduk) dengan kematian akibat DBD sejumlah 919 orang (CFR 0,67%). Angka kematian akibat demam berdarah menurun di bawah 1% sejak 2008, namun demikian secara absolut harus tetap menjadi perhatian. Meskipun upaya dalam penanggulangan Dengue telah dilaksanakan di Indonesia, masih terdapat tantangan yang perlu kita sikapi dengan sungguh-sungguh. KLB DBD terjadi hamper setiap tahun di tempat yang berbeda dan kejadiannya sulit diprediksi. Berbagai terobosan telah dilakukan, anatara lain penemuan kasus secara aktif, massif dan intensif, diperkuat dengan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK); Jumantik anak sekolah maupun di masyarakat dan penguatan pencatatan dan pelaporan Arbovirosis. Di negara dengan sumber daya yang terbatas, seperti Indonesia, pemilihan intervensi dalam penanggulangan Dengue menjadi hal yang amat penting. Agar dapat melaksanakan indikator kinerja program diperlukan adanya strategi nasional, dengan detail pelaksanaannya dijabarkan pertahun selama 5 tahun sesuai jangka waktu renstra. Mempertimbangkan hal tersebut, dipandang perlu menyusun dokumen Strategi Nasional Penanggulangan Dengue 2021-2025, melibatkan seluruh pemangku kepentingan.

    Tahapan penyusunan sebagai berikut

    Tahap persiapan dilaksanakan 2 kali:

    1. Rapat persiapan pertama diikuti oleh Subdit Arbovirosis, lintas program, Komli, konsultan, narasumber untuk membahas tahapan penyusunan dokumen strategi nasional.
    2. Rapat persiapan kedua diikuti Subdit Arbovirosis, lintas program, Komli, konsultan, narasumber guna mematangkan rapat persiapan pertama.
  3. Tujuan
  4. Mempersiapkan serangkaian kegiatan penyusunan dokumen stranas Penanggulangan Dengue 2021-2025

  5. Pelaksanaan
  6. Waktu : Kamis-Jumat, 19-20 November 2020
    Tempat : di lokasi masing-masing secara virtual

  7. Peserta
    1. Lintas Program
    2. Lintas Sector
    3. Komisi Ahli
  8. Biaya
  9. Pendanaan penyusunan strategi nasional ini dibiayai oleh dana WHO.

  10. Jadwal Kegiatan
  11. Rapat Persiapan Stranas

    Waktu Kegiatan Narasumber
    Kamis, 19 November 2020
    09.00 – 09.15 Pembukaan dan arahan Direktur P2PTVZ
    09.15 – 10.15 Progress program pengendalian dengue di Indonesia Direktur P2PTVZ
    10.15 – 11.15 Modeling statistic dalam penentuan target program pengendalian dengue di Indonesia dr. Iwan Ariawan, MSPH (FKM UI)
    11.15 – 12.15 Lesson learn penyusunan stranas TB Prof. dr. Ari Probandari, MPH, PhD (FK UNS)
    12. 15 – selesai Diskusi Konsultan
    Jumat, 20 November 2020
    13.00 – 14.00 Kerangka konsep perencanaan dalam stranas dr. Elvieda Sariwati, M.Epid
    14.00 – 15.00 Lesson learn global pengendalian penyakit menular tular vektor Prof. dr. Tjandra Yoga Aditama, Sp.P(K), MARS, DTM&H, DTCE
    15.00 – 16.00 Perjalanan penyusunan stranas TB 2020-2024 dr. Imran Pambudi, MPHM
    16.00 – selesai Diskusi Konsultan

Lowongan kerja: District Coordinator

Lowongan Wednesday, 3 March 2021

Rapat Persiapan

stranas Wednesday, 3 March 2021

Subdit Arbovirosis Kemenkes RI telah menyelenggarakan rapat persiapan dengan mengundang stakeholder maupun pihak-pihak yang relevan dengan pengendalian dengue

Agenda

  • 19-20 November 2020

    Rapat Persiapan Penyusunan Stranas

    Detail
  • 25-26 November 2020

    Rapat Pertemuan Konsensus Stranas

    Detail
  • 27 November, 30 November, 4 Desember 2020

    Rapat Pembahasan Stranas

    Detail
123456…12
Universitas Gadjah Mada

PUSAT KEDOKTERAN TROPIS

Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM

Gedung Penelitian dan Pengembangan FK-KMK UGM, Sayap Utara Lantai 2,

Jl. Medika, Senolowo, Sinduadi, Mlati, Sleman Yogyakarta 55284

Telp./Fax. : 0274-547147

+62 811-2847-147

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

SILAHKAN UNTUK KLIK DIBAWAH UNTUK WEBSITE BARU KITA

 

 

 

Visit Center For Tropical Medicine

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju