FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD)
PENYUSUNAN STRANAS PENGENDALIAN DENGUE 2021-2025
- Latar Belakang
- Tujuan
- Pelaksanaan
- Peserta
- Pusat: Substansi Arbovirosis, Direktorat Promosi Kesehatan, Subdit Yanmed, Subdit Farmakes (pengadaan kit NS-1, cairan), Bidang Surveilans, Subdit Vektor, Subdit Pusdatin;
- Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten, Puskesmas;
- Organisasi profesi: PAPDI, IDAI, IAKMI, PERSI.
- Biaya
- Jadwal Kegiatan
Dengue merupakan masalah kesehatan masyarakat di daerah tropis maupun subtropis. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan 50-100 juta infeksi dengue terjadi setiap tahun dan hampir setengah dari populasi dunia tinggal di negara endemik dengue. Kasus demam berdarah pertama kali ditemukan di Indonesia pada tahun 1968 dan menyebar di 34 provinsi sejak tahun 2014. Setiap tahunnya kasus infeksi dengue mengalami fluktuasi dan tersebar luas di pemukiman maupun di tempat umum. Kepadatan penduduk, mobilitas penduduk, perilaku masyarakat, perubahan iklim, dan pertumbuhan ekonomi merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi penyebarluasan infeksi dengue.
Upaya pengendalian dengue sudah dilaksanakan di Indonesia melalui program 3M plus, Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK), jumantik anak sekolah maupun di masyarakat, dan penerbitan panduan nasional untuk tata laksana klinis. Akan tetapi, kejadian luar biasa (KLB) dengue masih terjadi hampir setiap tahun di tempat yang berbeda dan kejadiannya sulit diprediksi.
Dalam rangka meningkatkan strategi dan program pengendalian dengue di Indonesia, diperlukan dokumen strategi nasional yang dapat menguatkan kolaborasi antar sektor untuk kegiatan pengendalian dengue di semua tingkat/level. Strategi Nasional (Stranas) Program Pengendalian Dengue akan menjadi panduan negara untuk memformulasi dan mengimplementasikan strategi dan program yang efektif di tingkat nasional maupun daerah dalam rangka pengendalian dengue dan menurunkan beban epidemiologi, ekonomi, maupun sosial dari penyakit.
Memperdalam diskusi terkait tantangan utama dalam implementasi program pengendalian dengue seperti kebijakan pemerintah, sistem surveilans dan respon, sistem informasi, stakeholder engagement, dan isu lain yang menjadi tantangan.
Hari, tanggal : Senin, 22 Februari 2021
Pukul : 10.00 – 13.00 WIB
Tempat : virtual melalui zoom meeting
FGD diikuti oleh Substansi Arbovirosis Kementerian Kesehatan RI dan struktural yang relevan terkait program pengendalian dengue di tingkat pusat, provinsi, maupun kabupaten.
Pendanaan penyusunan strategi nasional ini dibiayai oleh dana WHO.
Pada sesi FGD, peserta dibagi dalam 3 break room sesuai dengan topik yang relevan.
Break Room | Fasilitator | Topik | Jumlah Peserta |
---|---|---|---|
Room 1 | 1. Dr. dr. Ida Safitri Laksanawati, Sp.A(K) 2. dr. Citra Indriani, MPH |
Case management (definisi kasus confirm/probable, penanganan, pelaporan) dan surveilans (outbreak) | 10 |
Room 2 | Prof. dr. Adi Utarini, MSc, MPH, PhD | Manajemen vektor dan partisipasi masyarakat | 10 |
Room 3 | Deni Harbianto, S.E, M.Ek. | Manajemen program (finance, pengadaan, SDM, data) | 10 |
Waktu (180 menit) | Kegiatan | PIC |
---|---|---|
10.00 – 10.05 (5 menit) | Pembukaan | MC |
10.05 – 10.10 (5 menit) | Arahan terkait FGD | Tim konsultan UGM |
10.10 – 10.15 (5 menit) | Pembagian break room | Subdit Arbovirosis |
10.15 – 12.15 (120 menit) | FGD | Fasilitator |
12.15 – 12.20 (5 menit) | Kembali ke room utama | Subdit Arbovirosis |
12.20 – 12.35 (15 menit) | Pemaparan hasil FGD masing-masing room (@5 menit) | Fasilitator |
12.35 – 12.45 (10 menit) | Wrap Up | Tim konsultan UGM |
12.45 – 13.00 (15 menit) | Penutup | MC |